Dewasa ini mahasiswa harus memiliki setidaknya satu ketrampilan teknis untuk bersaing di dunia kerja.
Ketrampilan teknis ini selain benar-benar dimiliki mahasiswa juga harus dikuatkan dengan legalitas berupa sertifikat dari lembaga sertifikasi profesi (LSP).
Saat ini beberapa kampus telah memiliki LSP guna menunjang lulusan memiliki ketrampilan teknis, salah satunya Universitas PGRI Semarang (Upgris).
Rektor Universitas PGRI Semarang, Dr Sri Suciati, M.Hum mengatakan Upgris memiliki lembaga sertifikasi profesi dan berhak melakukan uji kompetensi kepada mahasiswanya.
“Berdasarkan hal itu kami membekali mahasiswa setidaknya dengan satu keterampilan yang sifatnya teknis yang dibutuhkan di dunia kerja,” kata Sri Suciati, Kamis 27 Juli 2023
Dijelaskannya, Upgris memiliki lima fokus uji ketrampilan teknis, seperti media pembelajaran multimedia, pengelolaan budi daya anggrek, kultur jaringan, junior web IT, kepenyiaran.
Untuk sementara ini yang masih menjadi fokus ketrampilan teknis ialah media pembelajaran multimedia.
“Seorang guru yang memiliki kemampuan multimedia dan menggunakannya sebagai media pembelajaran, maka akan semakin menarik,” katanya.
Tak ayal, metode pembelajaran seperti itu akan semakin hidup, sehingga para siswa dapat dengan mudah menerima materinya.
Menurut Sri Suciati, Upgris saat ini terus mengupayakan setiap program studi memiliki skema uji kompetensi.
“Kami berharap setiap lulusan Upgris memiliki kompetensi tertentu sesuai yang dikembangkan di program studi masing-masing,” terangnya.
Ia menerangkan, mahasiswa yang telah lulus uji kompetensi akan mendapatkan sertifikat bergambar garuda dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Salah satu kelebihan dari sertifikat tersebut, kata dia, tidak hanya dapat digunakan di Indonesia, tapi juga berlaku di luar negeri.
Karena, lanjut dia, standar kompetensi yang harus dimiliki setelah melakukan uji kompetensi itu sama, yaitu kompetensi teknis tertentu.
“Mau di Indonesia, mau di luar Indonesia, standarnya sama, sehingga kalau sudah lulus dapat digunakan,” terangnya.
Diminati Dunia Kerja
Ia mencontohkan beberapa ketrampilan teknis yang diminati di dunia kerja, seperti fotografi, desain grafis, public speaking, dan lainnya.
Ia berharap melalui pembekalan ketrampilan teknis tersebut, para mahasiswa memiliki keilmuan dan daya pikir yang bagus.
“Namun juga memiliki keterampilan teknis dan bersertifikat, ini yang kami harapkan,” pintanya.
Setidaknya ada 70 an mahasiswa yang telah lulus mengikuti uji kompetensi bidang media pembelajaran multimedia.
“Mereka yang lulus uji kompetensi kampus akan mendapatkan beasiswa dari BNSP berupa mengikuti uji kompetensi. Artinya uji kompetensi ini digratiskan BNSP, BNSP yang membayarnya,” terangnya.
Ia mengatakan dunia kerja mensyaratkan adanya ketrampilan di setiap program studi agar mahasiswa ketika lulus memiliki keunggulan tersendiri.
Melihat kondisi itu, pihaknya telah menerapkan kurikulum berbasis outcome base education (OBE) yang disandingkan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk menonjolkan keunggulan setiap lulusan.
“Sekarang ini yang diakui adalah outcome nya seperti apa? Kemampuan mahasiswanya seperti apa? Kompetensinya seperti apa?,” imbuhnya.***