Siapkan Progdi Miliki Pusat Keunggulan, UPGRIS Perkuat Kompetensi Mahasiswa

Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menerapkan kurikulum Out-came Based Education (OBE). Kurikulum yang mensyaratkan setiap program studi mempunyai keunggulan.

Diharapkan ketika lulus, mahasiswa mempunyai keunggulan atau kompetensi dibidangnya. Sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja.

Rektor UPGRIS Sri Suciati menyampaikan beberapa waktu lalu sempat viral seorang lulusan Teknik Mesin dari universitas terbaik di Indonesia yang kalah dengan lulusan SMK ketika interview di perusahaan.

 

Penyebabnya karena masalah sertifikat kompetensi yang menjadi kriteria utama dalam mencari pekerjaan.

“Ketika di uji mereka (lulusan SMK) punya kemampuan (sertifikat kompetensi)oleh karena itu saya ingin mengatakan bahwa saat ini kompetensi menjadi kriteria utama ketika kita sedang mencari pekerjaan,” kata Sri Suciati ketika memberikan sambutan pada Gebyar Semarak Kompetensi UPGRIS, kemarin.

 

Karena itu, pihaknya terus mendorong civitas akademika untuk membekali kompetensi bagi mahasiswa. Tidak hanya akademis tapi juga keterampilan.

Salah satunya dengan mendorong setiap progdi mempunyai lembaga sertifikasi profesi (LSP). Sehingga mahasiswa punya pengalaman dan tidak kalah saing dengan lulusan lain.

“Karena pengalaman itu kami memang mencoba untuk membekali mahasiswa itu dengan setidaknya satu keterampilan yang sifatnya teknis yang memang di butuhkan di dunia kerja,” imbuhnya.

Kini UPGRIS mempunyai lima LSP dan berhak melakukan uji kompetensi terhadap mahasiswa yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikat ini bisa digunakan di dalam bahkan luar negeri.

“Sekarang ini diupayakan di UPGRIS setiap progdi memiliki skema kompetensi itu, tadi dilakukan semarak kompetensi Universitas PGRI memang diharapkan agar bisa menggelorakan kompetensi di wilayah UPGRIS,” akunya.

“Lima skema itu adalah pengelola budidaya anggrek, kultur jaringan, junior web IT, kepenyiaran, dan media pembelajaran multimedia,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut Sri Suciati memberikan sertifikat kompetensi secara langsung pada 70 mahasiswa. Nantinya mereka akan mengikuti uji kompetensi yang dilaksanakan oleh BNSP.